6 Zat makanan yang menghasilkan energi tertinggi untuk satuan berat yang sama adalah. A. Protein B. Karbohidrat C. Lemak D. Vitamin E. Serat kasar 7. Tidak semua zat-zat yang terdapat dalam bahan makanan akan mengalami pencernaan. Zat berikut apabila terdapat dalam bahan makanan tidak akan mengalami pencernaan adalah. A. Amilum B. Vitamin
Zat Makanan Dengan Energi Tertinggi – Zat makanan yang menghasilkan energi tertinggi untuk satuan berat yang sama dapat dihasilkan oleh lemak. Pada 1 gram lemak dapat menghasilkan energi kurang lebih 9 kalori. Adapun dalam 1 gram protein dan karbohidrat dapat menghasilkan energi sebesar 4 kalori. Seperti halnya karbohidrat dan protein, lemak menjadi bagian dalam membentuk sumber energi bagi tubuh manusia. Lemak menjadi pembangun dasar jaringan tubuh karena ikut berperan dalam membangun membran sel dan membran beberapa organel sel. Baca Juga Contoh Soal dan Rumus Transformator Baca Juga Materi Peluang Kelas 12, Rumus dan Contoh Soal Baca Juga Tata Nama Alkohol IUPAC dan Trivial Bobot energi yang dihasilkan lemak 2 ¼ kali lebih besar dibandingkan karbohidrat dan protein. 1 Gram lemak dapat menghasilkan 9 kalori, sedangkan 1 gram karbohidrat dan protein hanya menghasilkan 4 kalori. Selama proses pencernaan lemak akan dipecah menjadi asam lemak dan gliserol agar dapat diserap oleh organ pencernaan dan kemudian dibawa ke organ yang membutuhkannya. Pembahasan kali ini akan berfokus pada zat makanan yang menghasilkan energi tertinggi, yaitu lemak. Berikut penjelasannya. Pengertian Lemak Pengertian lemak merupakan bagian dari senyawa kimia tidak larut air yang disusun oleh unsur Karbon C, Hidrogen H, dan Oksigen O. Pengertian lemak bersifat hidrofobik tidak larut dalam air untuk melarutkan lemak dibutuhkan pelarut khusus seperti eter, klorofom, dan benzen. Fungsi lemak utamanya adalah menjadi cadangan energi dalam bentuk sel lemak. Apabila lemak yang kita konsumsi berlebihan membuat lemak tersebut akan disimpan di berbagai tempat contohnya di lapisan bawah kulit untuk dijadikan cadangan energi. Lemak dalam tubuh dapat dijadikan sebagai pelindung organ penting saat terjadi goncangan karena memiliki struktur seperti bantalan. Selain itu, lemak juga melindungi tubuh dari perubahan suhu lingkungan. Lemak dapat melindungi tubuh dari suhu yang rendah. Salah satu bahan dasar yang dibutuhkan untuk produksi hormon vitamin, membran sel, dan membran organel sel. Selain itu, lemak dapat dijadikan sebagai pelarut vitamin A, D, E, dan K sehingga dapat dijadikan sebagai bahan penyusun empedu dan asam kholat. Baca Juga Cara Membuat R Tabel Uji Validitas Pages 1 2 3
Karbohidrat Karbohidrat merupakan senyawa kimia yang tersusun atas unsur-unsur karbon. Bahan makanan yang banyak mengandung karbohidrat misalnya, beras, jagung, kentang, gandum, umbi-umbian, dan buah-buahan yang rasanya manis. Karbohidrat berperan sebagai sumber energi. 1 gram karbohidrat setara dengan 4 kilo kalori.
Reaksi oksidasi yang terjadi di dalam tubuh dapat menghasilkan radikal bebas yang berbahaya. Untuk mencegah bahaya oksidasi ini, tubuh memerlukan asupan antioksidan yang cukup. Antioksidan bisa diperoleh dari makanan, minuman, atau suplemen. Tubuh akan berinteraksi dengan oksigen setiap harinya. Ini karena setiap sel, organ, dan jaringan tubuh membutuhkan oksigen guna menghasilkan energi dan berfungsi dengan baik. Meski demikian, zat limbah atau sisa metabolisme oksigen akan menghasilkan radikal bebas di dalam tubuh. Apabila kadarnya sudah berlebih, hal ini bisa menyebabkan bahaya oksidasi berupa stres oksidatif. Stres oksidatif ini terjadi ketika jumlah radikal bebas melebihi jumlah antioksidan dalam tubuh. Keberadaan radikal bebas dalam jumlah yang berlebihan tentu berisiko menimbulkan berbagai penyakit. Oleh karena itu, penting untuk mencukupi kebutuhan antioksidan guna mengurangi kerusakan sel tubuh akibat bahaya oksidasi. Bahaya Oksidasi Berlebihan di Dalam Tubuh Radikal bebas merupakan zat yang tidak stabil dan sangat mudah berinteraksi dengan senyawa lain dalam tubuh, sehingga mudah menyebabkan kerusakan berbagai molekul tubuh, seperti lemak, protein, dan DNA. Selain dihasilkan secara normal sebagai produk limbah dari metabolisme energi dan oksigen, kemunculan radikal bebas juga bisa dipengaruhi oleh faktor lain di luar tubuh manusia, seperti polusi, kebiasaan merokok, serta paparan sinar matahari dan limbah industri. Ketika jumlah radikal bebas dalam tubuh berlebihan, hal inilah yang dapat menyebabkan bahaya oksidasi berupa stres oksidatif. Reaksi ini bisa menyebabkan sel-sel dan jaringan tubuh lebih cepat rusak. Jika tidak diatasi, kondisi ini bisa meningkatkan risiko terjadinya penuaan dini dan berbagai penyakit berbahaya, seperti Aterosklerosis Hipertensi Diabetes Penyakit jantung Kanker Penyakit paru-paru kronis, seperti asma dan PPOK Penyakit mata, seperti katarak dan degenerasi makula Penyakit neurodegeneratif, seperti penyakit Parkinson dan penyakit Alzheimer Mencegah Bahaya Oksidasi dengan Antioksidan Untuk mencegah bahaya oksidasi, penting untuk selalu memenuhi kebutuhan antioksidan. Secara alami, tubuh sebenarnya juga memproduksi antioksidan. Hanya saja, antioksidan alami ini tidak selalu cukup untuk menetralkan semua radikal bebas dalam tubuh, apalagi bagi Anda yang memiliki gaya hidup tidak sehat. Oleh karena itu, tubuh memerlukan asupan tambahan antioksidan guna mencegah bahaya oksidasi. Nah, berikut ini adalah caranya 1. Mengonsumsi makanan kaya antioksidan Ada beberapa makanan tinggi antioksidan yang baik dikonsumsi untuk mencegah bahaya oksidasi, di antaranya Sayuran hijau, seperti daun bawang, kangkung, bayam, dan selada air Buah-buahan yang meliputi stroberi, kiwi, mangga, jeruk, cermai, dan tomat Ikan dan makanan laut, seperti sarden, salmon, tuna, dan tiram Biji-bijian dan kacang-kacangan, seperti biji bunga matahari, chia seed, kedelai, sorgum, dan kacang almond 2. Mengonsumsi minuman tinggi antioksidan Tidak hanya makanan, antioksidan juga dapat Anda peroleh dari beberapa jenis minuman, seperti susu, air kelapa, serta beragam jenis teh, baik teh hijau, teh hitam, maupun teh oolong. 3. Mengonsumsi suplemen antioksidan Anda juga bisa mendapatkan aktioksidan dari suplemen yang mengandung beta karoten, lutein, selenium, likopen, vitamin A, vitamin C, atau vitamin E. Biasanya, aneka nutrisi dan antioksidan tersebut bisa Anda peroleh dalam produk suplemen multivitamin. Suplemen ini bisa dikonsumsi bila Anda merasa kurang mendapatkan asupan antioksidan dan nutrisi dari makanan. Namun, agar lebih aman, Anda sebaiknya konsultasi ke dokter terlebih dahulu untuk memastikan jenis suplemen dan dosis penggunaannya yang tepat, ya. 4. Menerapkan gaya hidup sehat Selain dengan memenuhi asupan antioksidan yang cukup, Anda juga bisa mencegah bahaya oksidasi dengan menerapkan gaya hidup sehat, seperti rutin berolahraga, mencukupi waktu tidur, menjaga berat badan ideal, mengendalikan stres, serta berhenti merokok dan membatasi konsumsi minuman beralkohol. Dengan menerapkan gaya hidup sehat dan pola makan yang baik serta tinggi asupan antioksidan, risiko Anda terkena penyakit akibat bahaya oksidasi pun bisa berkurang. Jika Anda ingin memastikan kondisi kesehatan tubuh dan mengetahui apakah tubuh banyak mengalami oksidasi, Anda bisa melakukan pemeriksaan kesehatan ke dokter. Dokter juga dapat memberi saran terkait cara mencegah bahaya oksidasi sesuai dengan kondisi Anda.
Karbohidrat adalah nutrisi utama yang dibutuhkan tubuh bersama protein dan lemak. Manfaat karbohidat bagi tubuh ada banyak. Fungsi utamanya adalah sebagai sumber energi bagi tubuh. Sebagaian dari karbohidrat diubah langsung menjadi energi untuk aktivitas tubuh, dan sebagian lagi disimpan dalam bentuk glikogen di hati dan otot.. Baca juga: 17 Makanan yang Mengandung Protein Tinggi
9. Bit Buah bit dapat menambah energi dengan beberapa cara. Pertama, antioksidan dalam makanan penambah energi ini dapat meningkatkan aliran darah. Jika aliran darah lancar, sel mendapatkan cukup oksigen dan tubuh Anda tentu bisa menjalankan fungsinya dengan baik. Kedua, senyawa nitrat dalam sari akar bit dapat meningkatkan produksi oksida nitrat dalam tubuh Anda. Tingginya kadar oksida nitrat dapat meningkatkan aliran darah dan pasokan oksigen ke berbagai jaringan, terutama saat Anda berolahraga. 10. Biji-bijian Biji chia, biji labu, dan biji rami juga dapat meningkatkan energi dalam tubuh. Pasalnya, bahan pangan ini tinggi kandungan serat dan protein. Serat dan protein bisa memperlambat proses pencernaan sehingga Anda tidak membakar terlalu banyak energi. Sejumlah studi juga menyebutkan bahwa rasa lelah dapat disebabkan oleh peradangan di dalam tubuh. Kabar baiknya, asam lemak omega-3 dalam biji-bijian bisa mengurangi peradangan sehingga berpotensi mencegah rasa lelah berlebih. 11. Alpukat Satu lagi makanan penambah energi yang tak boleh Anda lewatkan yakni alpukat. Buah ini tinggi vitamin B kompleks, serat, dan lemak. Lebih dari 75% kandungan lemak alpukat adalah lemak tak jenuh yang menyehatkan tubuh. Tubuh Anda akan menyimpan lemak ini sebagai cadangan energi ketika glukosa habis. Selain itu, lemak tak jenuh dapat meningkatkan penyerapan beberapa jenis zat gizi serta menjaga kadar lemak dalam darah tetap seimbang. Kandungan karbohidrat kompleks, protein, dan lemak sehat yang tinggi merupakan ciri dari makanan penambah energi. KesimpulanAda berbagai pilihan makanan penambah energi yang mudah disiapkan di rumah, seperti nasi merah, telur, kacangan-kacangan, hingga sayuran hijau. Dengan menyertakannya ke dalam menu harian, Anda bisa mendapatkan stamina yang cukup untuk melakukan kegiatan sehari-hari.
Yaps beras yang diolah menjadi nasi. Padahal makanan yang mengandung karbohidrat adalah tidak hanya sebatas itu saja, karena masih ada berbagai jenis makan yang merupakan sumber karbohidrat. Berikut jenis makanan yang jadi sumber karbohidrat adalah: 1. Buah. Buah-buahan merupakan makanan yang mengandung karbohidrat paling sehat lho.
Zat Makanan Sebagai Sumber Energi – Apakah Grameds menyadari bahwa di dalam makanan apapun yang kita konsumsi itu memiliki beragam kandungan zat yang mana dapat berfungsi sebagai sumber energi? Yap, itulah mengapa kegiatan makan terutama makan makanan yang bergizi adalah penting sebab menjadikan tubuh memiliki sumber energi yang cukup untuk beraktivitas sehari-hari. Coba Grameds bayangkan apabila tidak makan seharian, akan terasa lemas bukan? Nah, ketika mengonsumsi sebuah makanan sangat dianjurkan pada makanan yang mengandung beragam zat penting, mulai dari karbohidrat, protein, mineral, vitamin, dan lain sebagainya, supaya tubuh dapat selalu sehat. Namun, asupan zat makanan tersebut harus memiliki kontrol yang baik, apabila berlebihan maka tentu saja akan menjadikan tubuh justru tidak sehat. Ingat, segala yang berlebihan itu memang tidak baik bukan? Lalu, apa saja ya zat makanan yang dapat berfungsi sebagai sumber energi supaya tubuh kita selalu kuat untuk beraktivitas sehari-hari? Bagaimana pula batasan yang tepat untuk asupan zat-zat makanan tersebut? Nah, supaya Grameds memiliki pengetahuan akan makanan bergizi yang berfungsi sebagai sumber energi, yuk simak ulasan berikut ini! Zat Makanan Yang Berfungsi Sebagai Sumber Energi1. KarbohidratJenis-Jenis Karbohidrata Monosakarida Gula Sederhanab Oligosakaridac PolisakaridaCiri-Ciri KarbohidratContoh KarbohidratSumber Karbohidrat Dalam Bentuk MakananFungsi Karbohidrat Bagi Tubuh2. ProteinKlasifikasi Proteina Protein Globularb Protein FiberSumber Proteina Protein Konvensionalb Protein Non-KonvensionalFungsi ProteinCiri-Ciri ProteinKebutuhan Protein Bagi Tubuh3. LemakKlasifikasi Lemaka Lemak Jenuhb Lemak Tak Jenuh Tunggal c Lemak Tak Jenuh GandaFungsi LemakSumber Lemaka Lemak Hewanb Lemak Nabati Zat Makanan Yang Berfungsi Sebagai Sumber Energi Apabila terdapat pertanyaan mengenai “zat makanan apa yang memiliki fungsi sebagai sumber energi supaya tubuh dapat kuat dalam melakukan aktivitas sehari-hari”, maka jawabannya adalah zat karbohidrat, protein, dan lemak. Yap, tiga jenis zat makanan tersebut berperan penting supaya tubuh tidak selalu merasa lelah ketika beraktivitas. Nah, berikut ini adalah uraian mengenai tiga zat makanan sebagai sumber energi tubuh! 1. Karbohidrat Karbohidrat menjadi salah satu zat yang terkandung di dalam makanan dan berfungsi sebagai sumber energi bagi tubuh. Karbohidrat merupakan suatu kelompok senyawa dapat dapat melewati proses hidrolisis pemecahan senyawa kimia melalui penambahan air menjadi polisakarida, aldehid, dan keton. Apabila di dalam tumbuhan, karbohidrat akan berupa amilum atau pati. Pati tersebut adalah polimer yang dibentuk dari glukosa jenis monomer, yang apabila dihubungkan dengan rantai maka mirip dengan maltosa, misalnya amilosa dan amilopektin. Jika dilarutkan dengan iodin, amilosa biasanya akan berwarna biru, sementara amilopektin akan berwarna merah ungu. Singkatnya, karbohidrat adalah suatu jenis zat yang terkandung di dalam makanan, baik itu masih dalam bentuk mentah maupun sudah matang. Keberadaan karbohidrat tentu saja memberikan peran penting dalam kehidupan sehari-hari, sebab menjadi salah satu sumber energi baik itu kepada manusia maupun hewan yang mengkonsumsinya. Karbohidrat memiliki beberapa unsur, antara lain karbon, hidrogen H, dan oksigen O. Pada manusia dengan kondisi tinggi karbohidrat alias dalam keadaan tidak kelaparan, konsentrasi glukosa menjadi bertambah fungsinya. Jenis-Jenis Karbohidrat a Monosakarida Gula Sederhana Monosakarida adalah suatu senyawa yang memiliki kandungan enam atau lima buah atom karbon. Jenis karbohidrat yang satu ini tidak dapat terhidrolisis menjadi lebih sederhana lagi, tetapi justru menghasilkan hidrolisis dari tiga golongan lainnya. Senyawa dalam monosakarida ini tidak berwarna, mempunyai rasa manis, berbentuk kristal, dan dapat larut di dalam air. Salah jenis monosakarida yang penting untuk tubuh adalah glukosa alias gula yang mana memiliki enam atom karbon. Glukosa ini memiliki rumus kimia C Glukosa yang menjadi jenis karbohidrat paling umum sekaligus senyawa organik yang paling banyak ditemui di alam. b Oligosakarida Yakni suatu senyawa yang berisikan dua atau lebih dari gula sederhana yang kemudian dihubungkan oleh pembentukan asetal. Pembentukan asetal ini terjadi antara gugus aldehid keton dengan gugus hidroksil. Jika terdapat dua gula sederhana kemudian digabungkan maka akan menjadi disakarida, sementara jika tiga gula digabungkan maka akan menjadi trisakarida. Nah, ikatan penghubung gabungan gula tersebut dinamakan glikosida. Ikatan glikosida dapat melalui proses hidrolisis oleh asam encer supaya dapat menghasilkan komponen monosakarida. Disakarida yang terdapat di alam misalnya sukrosa, laktosa, dan maltosa. c Polisakarida Yakni senyawa yang terdiri atas banyak ikatan gula sederhana dan kemudian dihubungkan dalam ikatan glikosida Polisakarida ini meliputi adanya selulosa, pati, dan dekstrin, yakni substansi utama yang tidak dapat larut di dalam air dan tidak mempunyai rasa. Ciri-Ciri Karbohidrat Terdiri atas unsur C, H, dan O dengan perbandingan 1 atom C, 2 atom H, dan 1 atom O. Biasanya terdapat pada tumbuhan dan binatang yang berperan sebagai struktural dan metabolik. Karbohidrat pada tumbuhan biasanya digunakan untuk proses fotosintesis, yakni CO2 + H2O dan menghasilkan amilum atau selulosa. Karbohidrat tidak dapat dihasilkan oleh binatang. Melalui proses metabolisme, karbohidrat dapat menjadi zat utama sebagai sumber energi dan cadangan energi. Contoh Karbohidrat a Sukrosa Tumbuhan yang terdapat karbohidrat sukrosa adalah tebu, nanas, dan aprikot. Sayangnya, keberadaan jenis karbohidrat yang satu ini apabila dikonsumsi secara berlebihan justru akan merusak kesehatan gigi. Tidak hanya itu saja, mengkonsumsi sukrosa tanpa adanya kontrol juga akan berhubungan dengan sindrom metabolik sehingga menyebabkan diabetes mellitus. b Maltosa Biasanya disebut juga dengan gula malt, yang mana berisikan dua molekul glukosa yang bergabung. Biasanya, maltosa akan melalui proses hidrolisis oleh maltase di dalam usus. c Laktosa Biasanya disebut dengan gula susus sebab banyak ditemukan dalam susu. Laktosa adalah molekul gula besar yang terdiri dari dua molekul gula yang lebih kecil, yakni glukosa dan galaktosa. Sama halnya dengan maltosa, zat karbohidrat ini juga melalui hidrolisis di usus. Sumber Karbohidrat Dalam Bentuk Makanan Jagung Selain nasi, jagung juga kerap dijadikan sebagai sumber karbohidrat bagi tubuh, terutama di daerah Madura dan Nusa Tenggara Timur. Makanan jagung ini biasanya diolah dengan cara direbus dan memiliki kandungan asam folat serta serat yang baik bagi tubuh. Ubi Mirip dengan singkong, ubi juga merupakan akar tanaman yang ternyata memiliki kandungan karbohidrat dalam jumlah banyak. Pada ubi berwarna oren, mengandung beta karoten yang dapat berperan sebagai vitamin A sekaligus mencegah kanker. Sementara pada ubi berwarna ungu yang biasanya dijadikan sebagai pewarna makanan ini ternyata juga baik dalam mencegah penyumbatan darah dan memiliki kandungan antioksidan. Ubi biasanya akan diolah dengan berbagai cara, misalnya dikukus, digoreng, atau bahkan dibuat sebagai kue. Oat Oat ini sebenarnya berasal dari gandum dan berperan penting untuk menurunkan kolesterol tubuh. Biasanya, oat akan diseduh atau direbus hingga menyerupai bubur. Namun, Grameds juga dapat menambahkannya ke dalam kue atau roti. Kentang Kentang mengandung karbohidrat dengan kalori rendah sehingga cocok untuk program diet. Cara mengolahnya juga beragam, misalnya digoreng, dibakar, direbus, dan ditumbuk. Ketika pelaksanaan program diet, biasanya kentang akan disajikan dengan sayur dan lauk pendamping. Fungsi Karbohidrat Bagi Tubuh Sebagai penyeimbang asam dan basa di dalam tubuh. Sebagai unsur utama dalam proses metabolisme. Dapat mencegah terjadinya ketidaksempurnaan proses oksidasi lemak. Sebagai pemasok energi tubuh. Membantu memperlancar proses pencernaan. Sebagai unsur utama dalam mengoptimalkan kerja protein. Memberikan efek kenyang sebab memiliki kandungan selulosa. Mencegah terbentuknya proses ketosis. Membantu penyerapan kalsium. Pembentuk senyawa lainnya, misalnya asam lemak dan asam amino. Sebagai komponen penyusun gel dalam inti sel. 2. Protein Protein adalah senyawa makromolekul polipeptida yang tersusun dari sejumlah asam amino yang kemudian dihubungkan dengan ikatan peptida. Senyawa protein dapat ditemukan pada manusia, hewan, dan tumbuhan. Protein lebih mirip dengan substansi organik lainnya misalnya lemak dan karbohidrat, tetapi protein lebih memiliki kandungan nitrogen, fosfor, dan besi. Klasifikasi Protein Apabila didasarkan pada struktur molekulnya, protein dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yakni a Protein Globular Yakni protein yang berbentuk bulat atau elips dengan adanya rantai polipeptida berlipat. b Protein Fiber Yakni protein yang berbentuk serat atau serabut dengan adanya rantai polipeptida memanjang pada satu sumbu. Sumber Protein Pada dasarnya, sumber protein yang berguna sebagai sumber energi manusia ini dapat digolongkan menjadi 2 macam, yakni sumber protein konvensional dan non-konvensional. a Protein Konvensional Protein konvensional adalah sumber protein yang berupa hasil pertanian dan peternakan pangan, serta produk-produk hasil olahannya. Berdasarkan sifatnya, sumber protein ini dapat dibagi lagi menjadi golongan yakni protein nabati dan protein hewani. Protein nabati Yakni protein yang berasal dari bahan nabati alias hasil tanaman, terutama biji-bijian dan kacang-kacangan. Sementara itu, sayuran dan buah-buahan tidak memberikan kontribusi protein dalam jumlah yang cukup. Protein Hewani Yakni protein yang berasal dari hasil hewani, misalnya daging baik itu sapi, ayam, kambing, dan kerbau, telur ayam, telur bebek, susu sapi, dan hasil perikanan baik itu ikan, kerang, udang, kepiting, dan lainnya. Protein hewani ini disebut-sebut sebagai jenis protein yang memiliki mutu tinggi, sebab mengandung asam amino esensial yang lengkap. Tidak hanya itu saja, protein hewani juga memiliki daya cerna yang tinggi sehingga jumlah yang diserap oleh tubuh juga akan tinggi. b Protein Non-Konvensional Merupakan sumber protein baru yang akhir-akhir ini tengah dikembangkan melalui teknologi berstandar tinggi, guna menutupi kebutuhan penduduk dunia akan protein. Sumber protein ini biasanya berasal dari mikroba baik itu bakteri, khamir, atau kapang dan dikenal sebagai protein sel tunggal. Sayangnya, hingga sekarang ini produknya belum berkembang sebagai bahan pangan untuk dikonsumsi. Fungsi Protein Membantu proses pertumbuhan sel-sel tubuh, terutama pada anak-anak dan remaja. Membantu kerja tubuh dalam menetralkan zat-zat asing yang masuk ke dalam tubuh. Mengatur metabolisme tubuh. Sebagai asupan utama, terutama bagi mereka yang tengah diet rendah gula. Menjaga keseimbangan antara asam basa dan cairan dalam tubuh. Berperan penting dalam menjaga stabilitas pH cairan tubuh. Bahan utama dalam sintesis substansi, misalnya hormon, zat antibodi, dan lain-lain. Ciri-Ciri Protein Memiliki susunan kimia yang khas, sebab berupa senyawa murni. Memiliki bobot molekul yang khas. Memiliki urutan asam amino yang khas, terinci dalam genetik. Kebutuhan Protein Bagi Tubuh Kebutuhan tubuh manusia akan protein dapat dihitung dengan mengetahui jumlah nitrogen yang hilang. Apabila seseorang mengkonsumsi makanan tanpa protein, maka nitrogen yang ada di dalam tubuh akan keluar. Maka dari itu, jumlah protein yang terbuang maka akan mewakili jumlah nitrogen. Nitrogen ini biasanya akan keluar bersama urine, dengan rata-rata 16 mg/kg berat badan dan feses 12 mg/kg berat badan. 3. Lemak Lemak adalah suatu molekul yang terdiri dari oksigen, hidrogen, karbon, dan terkadang ada juga nitrogen serta fosforus. Lemak dapat juga disebut sebagai sumber energi yang dipadatkan. Manusia tentu saja mempunyai kadar lemak yang seimbang sebagai cadangan energi tetap. Namun, apabila lemak dalam tubuh memiliki jumlah yang melebihi batas normal, justru akan menyebabkan tubuh menjadi obesitas dan pada akhirnya akan menimbulkan berbagai macam jenis penyakit kronis. Maka dari itu, kadar lemak berlebih yang ada di dalam darah, harus dihilangkan dengan cara olahraga dan diet. Molekul yang terdapat di dalam lemak ada 4 bagian, yakni 1 molekul gliserol dan 3 molekul asam lemak. Dalam asam lemak terdapat rantai hidrokarbon dan gugus karboksil. Klasifikasi Lemak Berdasarkan komposisi kimia, lemak dalam tubuh dapat diklasifikasikan menjadi 3 jenis, yakni a Lemak Jenuh Berupa ikatan moietas asam lemak dalam suatu ikatan tunggal. Misalnya, asam palmitat dan asam stearat yang biasanya dapat ditemukan di dalam gajih atau lemak hewan. b Lemak Tak Jenuh Tunggal Jenis lemak ini mengandung satu ikatan rangkap. Misalnya asam oleat yang biasanya ditemukan dalam minyak zaitun. c Lemak Tak Jenuh Ganda Yang jenis lemak yang mengandung lebih dari satu ikatan rangkap. Misalnya asam linoleat yang biasanya ditemukan dalam minyak biji-bijian, minyak kedelai, dan minyak jagung. Fungsi Lemak Sebagai sumber energi. Terutama pada lemak dioksidasi, yang mana dapat juga berguna untuk mempertahankan suhu tubuh. Membangun jaringan tubuh, yakni dengan sebagian lemak yang masuk ke dalam sel-sel tubuh. Pelindung organ tubuh. Sekitar 45% lemak berada di rongga perut dan melindungi organ-organ tersebut dari benturan atau bahaya dari luar tubuh. Mencegah kehilangan panas dari dalam tubuh. Mencegah timbulnya rasa lapar, terutama ketika sehabis makan. Membantu penyerapan dari dalam usus, sebab biasanya terkandung vitamin-vitamin yang larut lemak. Menghemat protein, terutama ketika tubuh dalam kondisi sakit. Sebagai pelumas dalam proses pencernaan. Sumber Lemak a Lemak Hewan Meliputi gajih dari berbagai hewan, misalnya sapi, kambing, dan ayam. Gajih ini juga biasanya terdapat di ternak unggas, misalnya telur, susu, dan produk olahan lainnya. Jaringan ikan berdaging warna gelap contohnya ikan sarden, salmon juga mengandung lemak hewan. b Lemak Nabati Meliputi minyak zaitun, minyak kelapa, minyak jagung, minyak sawit, dan lain-lain. Semua lemak nabati tersebut mengandung sterol nabati yang tidak mudah untuk diserap oleh usus, tetapi bukan kolesterol. Nah, itulah ulasan mengenai zat makanan apa saja yang berfungsi sebagai sumber energi bagi harus rutin mengkonsumsi makanan yang mengandung tiga zat makanan tersebut supaya dapat kuat dalam beraktivitas sehari-hari ya… Baca Juga! Pengertian dan Manfaat Klorofil Pengertian dan Contoh Piramida Makanan Bagian-Bagian Penyusun Sel Tumbuhan Menu Diet Pagi Siang Malam 15 Rekomendasi Makanan Alternatif Nasi Putih Mengenal Sifat Enzim dan Cara Kerjanya 12 Makanan Pokok di Indonesia Selain Nasi Mengenal Sifat Senyawa Kimia Organik dan Anorganik Apa Itu Swasembada Pangan? ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
Zatmakanan yang menghasilkan energi tertinggi untuk satuan berat yang sama adalah. a. Protein b. Karbohidrat c. Vitamin d. Lemak e. Serat kasar. Jawaban: D. Penjelasan : Penghasil energi utama bagi tubuh manusia adalah Lenak . Lemak tedapat pada makanan jika di hidrolisis akan menghasilkan 2 unit bahan sederhana yaitu asam lemak dan
Zat makanan yang mengandung energi tertinggi jika mengalami oksidasi adalah protein jgn lupa rate utk jawaban terbaik ya kk, kalau jawaban ini benar. tks
VFA( asetat, propionat, dan butirat) merupakan sumber energi utama bagi ternak dan punya fungsi penting dalam metabolisme zat makanan. S umbangan energi yang berasal dari VFA ini dapat mencapai 60 - 80 persen dari kebutuhan energi ternak rumiansia. Sebahagian besar VFA diserap langsung dari reticulorumen dan masuk kedalam aliran darah, hanya
– Buah segar dengan warnanya yang terang terlihat menggiurkan dan penuh nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Namun, ketika buah disimpan dengan kurang baik atau terlalu matang, kualitas nutrisinya bisa berkurang. Faktor lain yang juga bisa memengaruhi kadar nutrisi buah adalah proses oksidasi. Sering kita jumpai buah apel, pisang, atau pir yang warnanya berubah menjadi kecokelatan setelah dikupas dan merupakan proses kimia alami yang terjadi pada sel hidup. Ketika kulit buah terkupas atau penyok, dinding sel dan membrane akan rusak sehingga oksigen masuk. Kandungan dalam buah akan bereaksi dengan oksigen sehingga warnanya menjadi cokelat. Pexels Buah lama buah teroksidasi, makin berkurang nutrisinya. Vitamin C, vitamin A yang larut dalam lemak, serta vitamin E, merupakan nutrisi yang paling gampang hilang oleh oksidasi. Ada beberapa faktor yang memengaruhi oksidasi buah, yaitu cara pemetikan, pengiriman dan penyimanan, serta suhu ruangan. Baca juga 8 Buah dan Sayuran yang Lebih Berkhasiat Dikonsumsi Mentah Jika disimpan dalam suhu sekitar 21 derajat celcius, rata-rata buah akan busuk dalam waktu satu sampai tujuh hari. Karenanya buah sebaiknya disimpan dalam suhu dingin segera setelah dipanen dan akan ruangan dan intensitas cahaya juga memengaruhi kualitas nutrisi buah dan sayuran, termasuk kadar oksidasinya. Pencegahan oksidasi Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk mencegah oksidasi pada buah. Antara lain dengan melapisi buah dengan cairan asam seperti lemon atau jeruk nipis. Setelah buah dipotong-potong, campurkan dengan perasan lemon atau jeruk, sehingga warnanya pun tidak berubah. Semua perasan buah yang mengandung asam sitrat akan memperlambat reaksi enzimatik atau oksidasi. Cara lain adalah mengiris buah di dalam air. Jika Anda akan mengiris buah dalam jumlah banyak, rendam dalam air yang sudah diberi perasan jeruk atau tablet vitamin C yang dihancurkan. Biasakan untuk segera memakan buah setelah dikupas dan diiris. Anda juga bisa menyimpan buah di dalam kulkas untuk melindunginya dari paparan udara dan cahaya. Namun, jangan terlalu lama didiamkan, sebaiknya segera makan buah tersebut. Baca juga 9 Buah-buahan Terbaik untuk Membantu Menurunkan Berat Badan Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Makananmembuat tubuh anda bekerja, tumbuh dan memperbaiki dirinya sendiri. Karbohidrat merupakan salah satu zat makanan penghasil tenaga. Macam-macam Zat Makanan Dan Fungsinya Biohasanah Smaga Tiga macam zat makanan penghasil energi bagi tubuh manusia adalah. Tiga macam zat makanan penghasil energi bagi tubuh adalah. Berikut ini termasuk sumber makanan penghasil energi, kecuali.
Mahasiswa/Alumni Universitas Gadjah Mada23 Juni 2022 0853Proses reaksi oksidasi yaitu C6H12O6 glukosa + O2 oksigen → CO2 + H2O + Energi Oksidasi biologi adalah proses pembentukan energi dari hasil pembakaran makanan oleh oksigen di dalam sel. Pada reaksi oksidasi biologi, makanan yang berupa karbohidrat, protein, maupun lemak akan diuraikan melalui proses pembakaran oleh oksigen sehingga menghasilkan energi dan zat sisa berupa karbon dioksida dan uap air. Apabila ditulis dalam bentuk reaksi sebagai berikut C6H12O6 glukosa + O2 oksigen → CO2 + H2O + Energi Dengan demikian, proses reaksi oksidasi yaitu C6H12O6 glukosa + O2 oksigen → CO2 + H2O + Energi.
hp48. tjdv6mtq28.pages.dev/200tjdv6mtq28.pages.dev/444tjdv6mtq28.pages.dev/208tjdv6mtq28.pages.dev/143tjdv6mtq28.pages.dev/129tjdv6mtq28.pages.dev/236tjdv6mtq28.pages.dev/495tjdv6mtq28.pages.dev/46
zat makanan yang mengandung energi tertinggi jika mengalami oksidasi adalah